Surabaya | RuangRana.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap Budaya Jawa, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Jawa Timur, mengajak semua pihak khususnya para mahasiswa untuk merawat warisan Budaya Jawa salah satunya Aksara Jawa. Bersama puluhan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim, Pimpinan DPRD Kota Surabaya menggelar aksi peduli aksara Jawa dengan menulis huruf klasik tersebut di bentangan kain putih sepanjang 10 meter dengan lebar 1 meter di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (31/10). AH Thony, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya pun ikut menuliskan aksara Jawa bersama mahasiswa dari Fakultas Hukum UPN.
“Generasi muda harus cintai Negeri. Jangan sampai generasi selanjutnya tercerabut dari akar asli budaya leluhur,” kata AH Thony dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu (1/11/2023).
Pimpinan DPRD Surabaya ini menginisiasi gerakan semua pihak dan kalangan apapun untuk tetap merawat budaya leluhur, salah satunya aksara Jawa. Jangan sampai generasi milenial dan generasi Z tak mau mengenali aksara Jawa.
“Saya mengapresiasi kepedulian mahasiswa UPN. Semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin ditunjukkan dengan kepedulian merawat aksara Jawa. Mereka harus menjadi pelopor mencintai negerinya sendiri dengan budaya asli,” katanya.
AH Thony mengatakan, generasi muda dan generasi selanjutnya harus ditunjukkan betapa hebatnya produk budaya leluhur. Ia meyakini produk budaya jika berada di tangan anak muda akan makin kreatif.
Menurutnya, harus ada teknologi hingga aplikasi yang memudahkan generasi ini makin tebal kecintaannya pada aksara Jawa. Teknologi yang berkembang pesat harus bisa menjadi momentum agar budaya ini makin dicintai masyarakatnya. Termasuk aksara Jawa, seharusnya lebih bisa dipermudah dengan teknologi.

Saat ini juga sudah ada aplikasi praktik menulis aksara Jawa. Namun demikian, upaya mengedukasi dan menebalkan kecintaan akan budaya asli Jawa harus terus digelorakan. Di mana pun dan kalangan apapun. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memberi teladan dengan memasang aksara Jawa di Kantor Balai Kota Surabaya hingga di setiap kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya. Untuk itu, Thony mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memulai hal yang sama.
“Kami dari DPRD Surabaya yang ibu kota provinsi Jatim akan terus mengawal dan ikut mengedukasi aksara Jawa ke generasi muda. Mari lakukan dengan cara apapun agar budaya asli Jawa tak luntur,” lanjutnya.
Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Hukum UPN Veteran, Rafi Great Akbar menyambut antusias aksi menulis aksara Jawa bersama DPRD. “Apalagi ada tutor, jadi lebih menyenangkan. Menurut saya, ini bentuk pencegahan terhadap budaya dan identitas Jawa agar tak hilang ditelan zaman. Apalagi di era globalisasi, budaya luar bisa dengan mudah masuk,” kata Rafi, yang tahu aksara Jawa saat SD.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah meminta kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya untuk menyiapkan penulisan aksara Jawa di setiap kantor OPD. Ia memastikan, penulisan aksara Jawa itu sudah harus terpasang sebelum 10 November 2023. Diharapkan nantinya tulisan pemerintah kota itu ada tulisannya (aksara Jawa) misal seperti di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) itu ada aksara Jawa. Saat ini pemasangan aksara Jawa ini sudah dimulai dari lingkungan Balai Kota Surabaya dan selanjutnya dilakukan di setiap pintu-pintu masuk Pemkot Surabaya. (AmR)