Surabaya | RuangRana.com — Komunitas KATALIS kembali menggelar kegiatan hunting foto bertajuk “Berburu Cerita di Nambangan” bersama fotografer Emil Misbach. Acara ini berlangsung di kawasan pesisir Nambangan, Surabaya, pada hari Minggu, 24 Agustus 2025, dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.

Hunting kali ini bukan sekadar kegiatan berburu gambar, tetapi juga wadah untuk menemukan cerita kehidupan nelayan dan dinamika masyarakat pesisir melalui lensa kamera. Peserta diajak untuk lebih peka menangkap sisi humanis dari aktivitas sehari-hari di Nambangan.

Para peserta sangat antusias ketika mengabadikan momen kedatangan nelayan yang merapat ke pantai dengan kapal sambil membawa jaring penuh ikan. Aktivitas para ibu di pesisir yang dengan cekatan memilah ikan dari jaring, menjemurnya di tepi jalan, hingga menyiapkannya untuk dijual, menjadi daya tarik tersendiri yang menghadirkan nuansa dokumentasi human interest yang kuat.

Menariknya, acara ini juga menghadirkan tantangan foto essay, di mana peserta diminta membuat rangkaian tiga foto yang dilengkapi narasi. Foto essay terbaik pilihan Emil Misbach berhak mendapatkan hadiah berupa satu buku “Nambangan”, karya Emil Misbach sendiri.

Emil Misbach menyampaikan, “Bagi saya, Nambangan bukan sekadar lokasi, tapi ruang penuh cerita. Lewat hunting ini, saya ingin teman-teman fotografer tidak hanya memotret, tapi juga mendengar, merasakan, lalu menuangkannya menjadi karya visual yang berdampak.”

Sementara itu, Ronny Firmansyah selaku founder dan koordinator KATALIS menegaskan, “Kegiatan hunting ini adalah cara KATALIS merajut energi positif melalui foto dan tulisan. Kami ingin setiap anggota bisa pulang bukan hanya dengan foto, tapi juga dengan pengalaman dan cerita yang memperkaya batin.”

Salah satu peserta, Makinun, juga berbagi kesan, “Ikut hunting di Nambangan memberi saya pengalaman berbeda. Melihat kehidupan nelayan dari dekat membuat saya sadar, setiap foto menyimpan cerita yang lebih dalam dari sekadar gambar.”

Tantri, penulis sekaligus praktisi psikolog pendidikan, menambahkan, “Hunting seperti ini tidak hanya melatih kepekaan visual, tetapi juga emosional. Proses menulis narasi dari foto membantu peserta memahami makna dan empati yang terkandung di balik setiap momen. Inilah pembelajaran hidup yang tidak bisa ditemukan di ruang kelas biasa.”

Melalui kegiatan ini, KATALIS berharap para peserta dapat terus mengumpulkan energi positif melalui foto dan tulisan, sekaligus memperkaya khazanah dokumentasi kehidupan masyarakat pesisir di Surabaya. (AMR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *