Surabaya | RuangRana.com – Peringatan Hari Ulang Tahun Taman Budaya Jawa Timur ke-46 yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2024 ditandai dengan serangkaian acara, diantaranya adalah ziarah ke makam tokoh ludruk Jawa Timur yang menjadi ikon nama gedung pertunjukan prosenium milik Taman Budaya Jatim, yakni Cak Durasim. ditandai dengan ziarah seluruh pimpinan dan staf UPT Taman Budaya Jawa Timur ke makam tokoh legendaris ludruk Gondo Durasim di pemakaman Tembok Gede, Surabaya. Acara ziarah dipimpin langsung oleh Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Maruf setelah sebelumnya diawali dengan acara syukuran pemotongan tumpeng di Kantor UPT Taman Budaya Jawa Timur, Jumat (17/5). Tampak hadir juga dalam acara ziarah ke makam Cak Durasim, Suhendro Winarso, S.STP, MSi., kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar, seniman dan awak media.
Bersama sejumlah staf, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur memanjatkan doa dan menaburkan bunga di makam yang dihiasi oleh patung dada Gondo Durasim atau yang lebih dikenal sebagai Cak Durasim itu. Cak Durasim yang lahir di Jombang, Jawa Timur merupakan seniman ludruk yang memprakasai perkumpulan ludruk di Surabaya. Pada tahun 1937, ia mempopulerkan cerita-cerita legenda Surabaya dalam bentuk drama. Dalam setiap pertunjukan ludruk yang digelarnya sudah termasuk satu kesatuan dari tari remo yang menampilkan kepahlawanan, juga dagelan sebagai sisipan, dan baru kemudian masuk ke inti cerita. Dalam sejarahnya, memang Cak Durasim menjadi korban penjajah Jepang karena perlawanannya yang dilakukan dengan menggunakan media ludruk. Kidungannya yang keras kepada penguasa Jepang dan sangat melegenda “Bekupon omahe doro, Urip melu Nippon tambah sengsoro” itulah yang menjadi pemicu sehingga tentara Jepang kemudian membunuhnya.

Nama Cak Durasim digunakan sebagai nama Gedung Kesenian di kompleks Taman Budaya Jawa Timur. Tanggal 20 Mei dipilih karena pada tanggal tersebut, tepatnya pada 1978 Taman Budaya Jawa Timur (waktu itu bernama Taman Budaya Surabaya) berdiri, sebagai institusi yang langsung berada di bawah koordinasi Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun ini tepat berusia 46 tahun.
Pelaksanaan ziarah setiap momentum perayaan ulang tahun Taman Budaya Jawa Timur seperti ini diharapkan mampu terus membangkitkan semangat dan etos kerja seluruh keluarga besar Taman Budaya Jawa Timur dan para seniman untuk terus mengabdi, melayani, melestarikan dan mengembangkan kesenian terutama yang ada di Jawa Timur agar tidak punah ditelan zaman globalisasi yang serba instan saat ini. (AMR)