Surabaya | RuangRana.com – Pekan Wayang Jawa Timur 2023 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Airlangga dan Pepadi Provinsi Jawa Timur pada hari kedua menampilkan wayang kolaborasi 3 dalang dengan lakon “Abimanyu Sekar Tinulis”. Wayang kolaborasi tersebut menampilkan 3 Dalang Muda Berpestasi Jawa Timur, salah satunya merupakan perempuan yaitu Ni Ike Nur Kumalasari dari Mojokerto. Selain Ike Nur Kumalasari, dua dalang muda yang tampil secara kolaboratif pada Pekan Wayang Jawa Timur hari kedua malam tadi adalah Ki Febri Purwanto dari Lumajang serta Ki Wisnu Jati Pamungkas dari Gresik.

Peran sang sutradara, Ragil Yonathan Senopatining Gusti berusaha mengemas penampilan ketiga dalang menjadi terlihat lebih atraktif dan mengundang decak kagum penonton yang memadati Pendapa Jayengrana, termasuk beberapa penonton warga negara asing yang secara tidak sengaja mampir ke Taman Budaya Jawa Timur. Jalan cerita Abimanyu Sekar Tinulis yang naskahnya ditulis oleh Wejoseno Yuli Nugroho juga cukup menarik untuk disimak.

Penampilan Kolaboratif 3 Dalang Muda Berprestasi Jawa Timur (Foto: Cak Eed)

Cerita “Abimanyu Sekar Tinulis” yang ditampilkan secara kolaboratif oleh 3 dalang muda mencoba mengangkat polemik pemilihan pemimpin pada hari ini. Kresna menjagokan Abimanyu sebagai Raja karena selain putra Arjuna, Abimanyu juga merupakan keponakan Kresna sendiri. Akan tetapi kebimbangan ia alami ketika Jembawati istrinya, bertanya pada Kresna, mengapa bukan Samba anak kandungnya?

Kebimbangan tersebut membuat Kresna harus menghalalkan segala cara agar kekuasaan berpihak kepada ia dan keluarganya, termasuk menjebak Abimanyu dalam pusaran Wahyu Cakraningrat sebuah dongen fana tentang lahirnya Ratu Adil harapan semesta..

Seiring berjalannya waktu harapan akan lahirnya Ratu Adil kian samar,sosok raja impian itu tak kunjung datang, hingga Abimanyu gugur dalam Bharatayuda. Namun di balik itu , ternyata Kresna sedang menyiapkan Samba, anaknya untuk diajukan sebagai satu-satunya calon Raja yang diharapkan dapat menguasai dunia.

Rio Mahendra dan Hanan Wisma Seni sebagai penata music Iringan gamelan yang rancak juga melengkapi kesempurnaan sajian wayang kolaborasi. (Eed)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *